Rabu, 24 Agustus 2016

Taman Nasional Baluran

Umumnya sehari-hari Senin pagi saya telah bergelut dengan kemacetan di Ibu kota Jakarta. Akan tetapi pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015, situasi lain bisa saya rasakan. Waktu itu saya mengambil keputusan untuk bertandang ke kabupaten Bondowoso yang berlokasi dibagian timur Pulau Jawa. Sesudah pergi ke Gunung Bromo, Kota Batu Malang, serta Kawah Ijen, saya teruskan perjalanan saya di Jawa Timur dengan berkunjung ke Taman Nasional Baluran.



Taman Nasional Baluran

Berdasar pada sebagian rujukan yang saya baca, orang menyebutkan Baluran sebagai Little Africa in Java yang mana kita bisa lihat padang rumput serta sebagian satwa serta tumbuhan. Sejak saya bertandang ke Taman Nasional Ujung Kulon, Nairobi National Park di Kenya serta sebagian taman nasional di Korea Selatan bertandang ke Taman Nasional yaitu satu diantara agenda yg tidak pernah saya terlewat saat pergi.

Dekat dengan alam benar-benar sangat mengasyikkan. Tubuh jadi fresh, fikiran jadi tenang serta hati jadi tenteram. Bila Anda tak pernah lakukan aktivitas seperti ini, coba Anda mengawalinya. Terkadang memanglah tak gampang untuk mengawalinya namun bila kita telah coba pastinya akan terasa ketagihan. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke benar-benar sangat kaya. Alam yaitu hal yg tidak terpisahkan di negara ini.

Menjelajahi alam Indonesia dapat juga tingkatkan rasa cinta kita pada tanah air. Cuma saja kita harus juga dituntut untuk selalu melindungi alam itu. Turut dan melindungi kebersihan serta tak mengakibatkan kerusakan alam yaitu beberapa hal yang perlu kita cermati saat kita tengah berwisata alam. Bukanlah sekali atau 2 x kita temukan banyak sampah di obyek wisata serta rusaknya alam yang dikarenakan oleh kita sendiri.

Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran yaitu satu lokasi alam dengan luas lebih kurang sebesar 25. 000 hektar. Letaknya di Kabupatan Situbondo, Jawa Timur. Di taman ini terdapat beberapa sekali type satwa serta tumbuhan. Lokasi ini memiliki daya tarik lantaran savana, pegunungan, serta lautnya. Bahkan juga Savana Baluran seluas 10. 000 hektar sekarang ini jadi savana terluas di Pulau Jawa. Butuh saat kian lebih sehari untuk menjelajahinya.

Saya serta ke-2 rekan saya meninggalkan Kota Banyuwangi pas pada pukul delapan pagi dengan naik mobil sendiri. Hawa ketika itu begitu cerah. Langit berwarna biru serta hawa demikian fresh. Didalam perjalanan kami melalui Pelabuhan Ketapang tempat penyeberang paling akhir dari Pulau Jawa ke Pulau Bali. Aktivitas terlihat merasa disana. Bukan sekedar beberapa penumpang yang bakal menyeberang namun juga sistem bongkar-muat barang.

Diluar itu, kami dapat juga nikmati panorama yang indah sekali di tepi jalan. Pohon-pohon kelapa yang berjajar rapi di pinggir pantai bikin situasi pagi hari itu merasa makin mengasyikkan. Untuk menuju ke Taman Nasional Baluran, Anda dapat naik angkutan umum, motor, atau mobil dari Kota Banyuwangi atau Situbondo. Butuh saat lebih kurang satu jam perjalanan untuk hingga ke lokasi ini dari Kota Banyuwangi.

Savana Bekol

Lebih kurang jam sembilan pagi kami telah tiba di pintu masuk Taman Nasional Baluran. Sebagian petugas menegur dengan begitu ramah serta mempersilahkan kami untuk pergi ke loket pembayaran. Harga ticket masuk yaitu sebesar Rp 15. 000 per orang termasuk juga cost mobil. Sedikit pengunjung yang kami jumpai ketika itu. Hal semacam ini tak lain lantaran hari Senin. Lalu kami di beri peta Baluran oleh petugas.
Ada dua tempat yang paling banyak dikunjungi oleh beberapa wisatawan, yakni Savana Bekol serta Pantai Rama. Keseluruhan jarak yang perlu kami tempuh untuk bertandang ke ke-2 tempat itu yaitu 12 km. Kami lalu meneruskan perjalanan menuju Savana Bekol. Jalanan ke Savana Bekol begitu baik meskipun sedikit bergelombang. Di kanan serta kiri jalan kami bisa lihat pohon-pohon yang rimbun serta tinggi.

Patung Tengkorak Hewan

Koleksi pohon-pohon di Taman Nasional Baluran meraih lebih kurang 444 type. Banyak dari pohon itu yang dipakai sebagai obat. Makin jauh masuk kedalam, hawa makin fresh. Diluar itu jalanan seolah cuma jadi punya kami lantaran cuma kami yang ada di jalan waktu itu. Didalam perjalanan kami berjumpa dengan adanya banyak burung serta ayam rimba. Hewan-hewan ini cuma adalah sisi kecil dari beragam hewan yang ada disini. Binatang lain yang bisa didapati yaitu banteng, rusa, babi rimba, dan sebagainya.

Savana Bekol yang Indah

Sebelumnya hingga di Savana Bekol mobil kami berhenti di jalan. Gunung Baluran berdiri kokok pas di depan kami. Gunung ini diselimuti oleh langit yang biru. Sembari bergurau, saya katakan kalau saya tidak sering sekali lihat langit biru di Jakarta. Polusi kendaraan benar-benar sangat kronis di Jakarta sekarang ini. Mujur sekali saya bisa lihat panorama seperti ini. Saya juga mulai mengabadikan keindahan Gunung Baluran dengan kamera saya.

Kami lalu meneruskan perjalanan serta hingga di depan Savana Bekol. Panorama speaktakular ada di depan kami. Rumput savana yang hijau dengan latar belakang gunung serta langit biru bikin Savana Bekol jadi tempat yang begitu indah. Panorama yg tidak saja tidak sering saya saksikan namun saya dapat juga rasakan kebesaran sang pencipta. Berikut Indonesiaku.

Monyet di Taman Nasional Baluran

Lantaran hawa sedikit panas, kami mengambil keputusan untuk beristirahat sesaat. Situasi begitu damai serta dengan leluasa kami bisa bermain serta mengambil photo. Akan tetapi sayang sekali kami tidak bisa menjumpai rusa atau banteng disini. Mungkin saja lantaran hawa telah demikian panas saat kami hingga sana. Cuma saja dari kejauhan kami bisa lihat sebagian rusa yang berteduh dibawah pohon.

Kemudian, kami lalu meneruskan pergi ke sisi lain di Savana Bekol. Taman Nasional Baluran dilengkapi dengan beragam sarana di dalamnya seperti penginapan, kantin, serta musholla. Cuma saja lantaran hari Senin, kantin tak buka. Yakinkan kalau Anda membawa perbekalan yang cukup bila menginginkan datang pada hari kerja. Di lokasi ini dapat ada menara pandang dimana Anda bisa nikmati panorama Baluran dari atas gardu pandang.

Rimba Mangrove di Pantai Bama

Sesudah senang nikmati keindahan Savana Bekol, kami lalu pergi ke Pantai Bama yang berjarak lebih kurang 3 km. Di perjalanan kami berjumpa sangat banyak dengan monyet serta sebagian burung. Monyet-monyet ini tak nakal serta berkesan malu-malu. Sesudah sebagian waktu pada akhirnya kami hingga di Pantai Bama. Situasi juga begitu sepi serta cuma terdapat banyak pengunjung termasuk juga turis asing.

Rimba Mangrove

Pantai Bama terlihat indah dengan pasir putihnya. Rasa-rasanya menginginkan sekali tubuh ini menyebur ke laut ketika itu. Sebagian kapal nelayan terlihat tampak di depan kami. Lalu kami teruskan untuk makan siang. Setelah itu kami mulai menyusuri pantai serta bermain dengan air. Air disini begitu jernih serta pantai juga bersih sekali. Sesekali kami bisa lihat ikan yang berenang di tepi pantai.

Untuk melindungi pantai dari rusaknya alam, di Pantai Bama juga ada rimba Mangrove. Nyaris sama juga dengan rimba Mangrove di Kepulauan Seribu yang saya kunjungi dua bln. lantas, rimba disini juga teratur dengan baik serta hijau. Cukup lama kami menggunakan saat di rimba mangrove untuk nikmati panorama laut serta ikan-ikan dibawah jembatan.

Pantai Bama

Tak merasa kian lebih lima jam kami menggunakan saat di Taman Nasional Baluran. Waktunya untuk kembali pada Banyuwangi. Selamat nikmati keindahan alam Indonesia. Janganlah lupa untuk tetaplah melindungi kebersihan.

Terima kasih pada keluarga Handoko Kurniawan serta Irene Susiantoyang telah bersedia membawa serta memperkenalkan keindahan Taman Nasional Baluran.